jiwa seperti terkuliti perihnya berasa
wajah yang tergurat tersenyum itu
dalam sebingkai potret masa lalu
padahal hati telah kusam
lama tak terjamah,
bahkan kukira sudah mati
bagaimana kubisa memaksa melupa
sebab rasa kutekan, semakin kuat justru menjerat
ah, ku lelah dengan gejolak ini
mungkin ku bingung
juga setegah gila
No comments:
Post a Comment